8 Fakta tentang Hipnotis Ini Bakal Membuatmu Tercengang




Pasti sudah nggak asing lagi di telinga kita dialog seperti “Tatap mata saya…” “Dalam hitungan ke-tiga, kamu akan tertidur. Satu…dua…Tidur…”. Banyak acara-acara hipnotis di televisi yang ditayangkan. Peserta biasanya bisa disuruh melakukan apa-apa saat terhipnotis. Ada juga yang diajak ngobrol saat terhipnotis sehingga mereka menceritakan semua rahasianya. Ternyata kalau dipikir-pikir, seram juga ya karena hipnotis mengambil alih kesadaran kita.
Mari kita lihat sebenarnya apa yang terjadi kalau kita sedang dihipnotis. Seperti dilansir dari hipwee.com.

1. Poin Utama dari hipnotis adalah konsentrasi

Banyak yang berasumsi bahwa orang yang pikirannya lemah dan kacau bisa dengan mudah dihipnotis. Padahal sebenarnya hipnotis hanya akan terjadi jika kita terlalu berkonsentrasi terhadap suatu benda spesifik. Kita seolah jadi terlepas dari lingkungan sekitar karena semua fokus tercurah ke situ. 
Biasanya ahli hipnotis meminta untuk menatap matanya atau memperhatikan suatu benda. Karena memang untuk bisa dihipnotis, kamu harus benar-benar fokus. Sama seperti saat kita membaca buku di tempat umum. Kita jadi luput memperhatikan sekitar saking serunya kita membaca.

2. Harus ada kemauan untuk benar-benar terhipnotis

Sebuah hipnotis yang sempurna memerlukan “kerja sama” antara penghipnotis dan yang dihipnotis. Tidak seperti yang digambarkan begitu mengerikan di film dan novel-novel, orang lain bisa mengontrol kita. Karena hipnotis perlu konsentrasi luar biasa, jadi tergantung kamu mau atau nggak untuk mengikuti prosesnya.

3. Hipnotis bukan berarti kamu tidur

Kalau kita melihat di televisi, orang yang dihipnotis sepertinya dalam kondisi tertidur. Sebenarnya dalam kondisi terhipnotis, tubuh kita memang dalam kondisi sangat rileks. Tapi dapat dibilang kamu juga menyadari segala yang terjadi karena seluruh organ tubuh kita sebenar-benarnya terjaga. Memang ada kemungkinan kamu yang kelelahan saat dihipnotis, akan jatuh tertidur. Saat inilah proses hipnotis itu terhenti dengan sendirinya.

4. Imajinasi juga mengambil peran

Saat terhipnotis, orang akan lebih mudah dikasih tahu sehingga bisa dimasukan sugesti. “Terhipnotis” seringkali disamakan dengan kondisi mengkhayal. Makanya imajinasi juga mengambil peran. 
Jadi kalau kamu disugesti sedang ada di lapangan sepak bola saat sedang hujan uang, kamu akan melihat itu semua di pikiranmu. Jadi kamu pun nggak akan keberatan saat disuruh lari-larian seolah sedang mengejar hujan uang.

5. Hipnotis juga bukan serum kebenaran.

Apakah hipnotis adalah metode untuk membongkar rahasia seseorang seperti acara hipnotis di televisi yang dibawakan oleh Uya Kuya dulu? Ternyata nggak begitu lho. Dalam kondisi terhipnotis, kamu tetap punya kontrol atas dirimu sendiri. Kamu nggak akan ngomong apa yang nggak mau kamu omongin. Jadi ketika peserta acara membongkar rahasianya, itu berarti dia memang mau membongkar rahasianya sendiri.

6. Kamu bisa menghipnotis diri sendiri

Menurut beberapa ahli semua hipnotis adalah self-hypnosis, karena seorang hipnosist sebenarnya nggak melakukan apa-apa selain memberikan instruksi. Tanpa kita sadari juga sebenarnya sehari-hari kita sering ada dalam kondisi terhipnotis atau self-hypnosis. Seperti saat kamu terlarut membaca cerita novel, saat kamu berkonsentrasi menyetir supaya selamat sampai tujuan.

7. Uniknya orang ber-IQ tinggi lebih mudah terhipnotis

Hipnotis nggak cuma terjadi kepada dia yang pikirannya sedang kacau dan lemah mentalnya. Hipnotis juga bisa terjadi kepada siapa saja. Tapi, nggak semua orang bisa dihipnotis, karena hipnotis membutuhkan kerja sama dari yang akan dihipnotis dan harus benar-benar fokus. Jadi, orang yang cerdas dengan IQ tinggi dan memiliki daya konsentrasi yang tinggi akan lebih mudah memasuki tahap hipnotis.

8. Hipnotis bisa bermanfaat dan menyembuhkan berbagai gangguan psikis

Hipnotis punya banyak manfaat di dunia medis. Sigmund Freud, seorang tokoh psikologi, mengembangkan hipnotis untuk teknik psikoanalisa. Hipnotis juga bisa mengatasi berbagai macam gangguan kesehatan, seperti mengurangi rasa sakit dan menyembuhkan insomnia.
Kebiasaan-kebiasaan buruk seperti merokok juga bisa dihentikan melalui sugesti saat proses hipnotis. Tentu saja semua itu harus disertai kemauan dari pasien. Hipnotis juga bukan seperti obat yang langsung terasa efeknya. Harus dengan kebiasaan mensugesti diri sendiri sampai akhirnya tubuh mengikuti sugesti tersebut.
Ternyata kemauan dari kita sangat besar pengaruhnya atas proses hipnotis. Jadi kalau yang di acara TV itu, proses terjadinya hipnotis dipengaruhi juga dengan keinginan peserta untuk mendapat sedikit sorotan. Orang yang dihipnotis mau melakukan sugesti yang diberikan selama itu dalam konteks hiburan.

No comments