Risiko Penyakit Berdasarkan Golongan Darah Anda


Beberapa penelitian baru-baru ini menemukan korelasi antara sejumlah penyakit dengan tipe golongan darah tertentu yang dimiliki. Bagaimana bisa?
Golongan darah yang Anda miliki ditentukan oleh substansi dalam darah (yang diwariskan dari kedua orangtua kita) yang terdapat pada permukaaan terluar dari sel darah merah dalam tubuh. Substansi mikroskopik ini berinteraksi dengan sistem imun yang dapat memengaruhi risiko Anda terhadap beberapa penyakit tertentu. Jadi, baik itu golongan darah A, B, AB, atau O, Anda mungkin akan lebih rentan atau justru kebal terhadap masalah jantung, kanker, atau penyakit lainnya.
Walaupun begitu, penelitian ini masih terlalu dini untuk dapat ditarik kesimpulannya, dan para ahli juga belum berhasil menemukan penjelasan yang pasti mengenai korelasi tersebut. Golongan darah tidak bisa diubah, namun, mengetahui potensi risiko sejak awal akan sangat membantu Anda menentukan tindakan pencegahan apa yang sesuai untuk Anda.
Jika golongan darah Anda…

Golongan darah A

Golongan darah A berisiko 20% lebih tinggi terhadap kanker perut dibandingkan golongan darah B atau O. Sementara golongan darah AB memiliki risiko sebesar 26% terhadap penyakit ini.
Kanker perut disebabkan oleh bakteri H. pylori. Walaupun sekitar 2/3 populasi manusia adalah inang dari bakteri ini, besar kemungkinan orang-orang dengan golongan darah A dan AB memiliki reaksi sistem imun yang lebih sensitif terhadap bakteri penyebab kanker, menurut Gustaf Edgren MD, PHD, seorang epidemiologis di Karolinska Universitiy Hospital Swedia. Edgren juga merupakan salah satu peneliti fenomena golongan darah ini.
Untuk mencegah: batasi konsumsi daging yang diawetkan (sosis, kornet, bacon) yang kaya akan nitrat. Nitrat dalam tubuh dapat diubah menjadi komponen pendukung kanker.
Selain itu, tipe darah A memiliki risiko paling tinggi terhadap penyakit jantung jika dibandingkan dengan golongan O.

Golongan darah B

Beberapa orang dengan golongan darah B memiliki risiko sebesar 20% lebih rentan terhadap diabetes tipe 2 dibandingkan dengan tipe darah O.
Sama halnya dengan golongan darah A, darah tipe B dikaitkan dengan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Lebih lanjut, golongan darah B dinilai 11% lebih rentan terhadap penyakit pembuluh darah koroner.
Bahkan, golongan darah non-O rata-rata memiliki peningkatan risiko hingga 60-80% untuk mengembangkan penggumpalan darah yang fatal; jenis yang dapat pecah dan menyebar ke paru-paru. Tipe darah A, B, dan AB juga berada pada risiko yang tinggi terhadap penyakit jantung koroner, menurut sebuah studi dari Harvard School of Public Health. Penelitian lain telah mengaitkan golongan darah non-O dengan risiko peradangan yang lebih besar, yang dapat menjelaskan relasi tersebut.
Untuk mencegah: kelola faktor risiko yang berhubungan dengan penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes dengan gaya hidup sehat, dan obat dokter dapat menjaga jantung Anda tetap dalam kondisi prima.

Golongan darah AB

Golongan darah dapat memengaruhi fungsi otak seiring dengan bertambahnya usia, menurut sebuah studi jangka panjang terbaru oleh University of Vermont. Orang-orang dengan golongan darah langka AB, hanya sekitar 10% dari populasi dunia, memiliki risiko lebih tinggi terhadap gangguan kognitif jika dibandingkan dengan golongan darah lain.
Menurut Mary Cushman, hematologis yang berperan dalam penelitian ini, kesimpulan tersebut ditarik berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya hubungan antara kondisi kardiovaskular (faktor penggumpalan darah dan protein dalam darah) yang dapat memengaruhi fungsi kerja otak. Khususnya masalah berpikir, seperti proses belajar atau mengingat daftar barang- barang, yang merupakan tes standar yang umum dilakukan saat uji kognitif.
Walaupun alasan di atas cukup menjelaskan, peneliti belum dapat mengetahui mekanisme pasti dari hubungan tersebut.
Untuk mencegah: olahraga secara rutin memiliki dampak positif bagi fungsi kognitif. Aktivitas fisik akan membawa lebih banyak oksigen ke otak. Lakukan setidaknya latihan ringan selama 30 menit 5 kali dalam satu minggu. Tantanglah otak dengan hal-hal baru, seperti belajar bahasa baru, membaca buku yang sulit, bermain teka-teki, dan hal-hal lainnya yang mengharuskan otak untuk bekerja.

Golongan darah O

Golongan darah O memiliki kekebalan terhadap penyakit jantung hingga 23% dibandingkan dengan golongan darah lain, menurut penelitian dari Harvard School of Public Health. Selain itu, genetik yang membangun golongan darah tipe O membuat orang yang memiliknya lebih kebal terhadap kanker pankreas hingga 37%.
Namun, golongan O ternyata lebih rentan terhadap tukak lambung. Tukak lambung disebabkan oleh bakteri H pylori. “Golongan darah ini memodifikasi respon imunologis tubuh terhadap bakteri tersebut, tapi kami belum mengetahui bagaimana pastinya,” ujar Edgren.
Terlebih lagi, golongan O dikaitkan dengan produksi sel telur yang lebih rendah pada wanita jika dibandingkan dengan golongan darah lainnya.
Untuk mencegah: hindari berbagai faktor risiko umum penyakit, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebih, dan kelebihan berat badan. Gaya hidup dan pola makan yang sehat dapat meningkatkan produksi sel telur.


(Sumber: hellosehat.com)

No comments